"Bukanlah seorang mukmin, Jika saudaranya merasa tidak nyaman dengan perkataannya".

Senin, 22 Desember 2008

I Love U, Ummi .....

Ibu adalah sosok wanita yang paling mulia di dunia ini ... Karena Dia, kita ada di dunia, karena dia kita tumbuh, karena dia pula kita bisa besar dan berkembang di dunia ini ....

Teruntuk Ibu se-dunia... Aku sampaikan, "Selamat Hari Ibu", Jasamu tidak mungkin bisa terbalaskan oleh apapun ... Berbahagialah menjadi seorang Ibu ...

Dan khusus, for ummi-ku ... Aku ingin mengatakan, jujur dari lubuk hatiku ... Di usia mu yang sudah semakin tua, Kau orang pertama yang ada di hatiku setelah ALLAH dan Rasul, Kau selalu menenangkan hatiku, diriku lemah tanpa spirit mu .... Cinta mu tulus, kasih mu putih padaku ....... Aku masih ingat, Harapan mu padaku, Kau ingin aku menjadi Wanita yang berguna bagi mu dan bagi Negara ini ... Semoga aku bisa mewujudkan cita-cita mu Ibu ... Ummi, I love U .... Miss U Forever

Rabu, 10 Desember 2008

Renungan for KITA

Mari, kita hitung rata2 kita tidur selama sehari ?
rata2 tidur 8 jam perhari. itu berarti 8jam/24jam=1/3hari
rata2 manusia hidup selama 60tahun, berarti 1/3x60tahun= 20 tahun. tanpa kita sadari bahwa kita semua tidur selama 20 tahun.!!

Sekarang, kita hitung rata2 kita bekerja selama sehari ?
bekerja = 8jam, itu berarti kita bekerja selama 20 tahun, dan pasti jg ada yg bekerja 12jam perhari itu berarti orang itu bekerja selama 30tahun dalam hidupnya....

Nah... 8 jam lagi = maen, nonton tv, nongkrong/jjs ama teman/keluarga => berarti selama 20 tahun kita pergunakan untuk bermain...

Coba kita hitung berapa berapa lama kita beribadah dlm 1 hari ?
klo cuma 30 menit itu berarti 0.5/24=1/48 X 60tahun = itu berarti kita luangkan waktu kita buat Alloh yang telah memberikan kita kehidupan, yang telah memberi rizki pada kita, yang telah memberi kita pendamping hidup (org yg kita cintai, yg telah menjaga kita, yg akan kita temui di hari akhir nanti hanya 1 tahun 3bulan.

coba bandingkan dengan waktu kita luangkan buat orang lain & waktu untuk bekerja selama 40 tahun!! klo kita renungkan, ternyata kita tidak adil, sangat tidak adil... Kita sering lupa sama Alloh, tapi satu, yang pasti Alloh tidak pernah melupakan kita.
Pantaskah kita berlaku seperti ini ??

Bukan maksud menggurui tp saya coba untuk saling mengingatkan khusus nya untuk pribadi sendiri...

Selasa, 09 Desember 2008

Kekayaan, Kesuksesan dan Kasih Sayang

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata : "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut". Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali", kata pria itu.


Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama", kata pria itu hampir bersamaan. "Lho, kenapa?", tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, dan "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih-sayang. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu."


Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho...menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih-sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih-sayang."


Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih-sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih-sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa diantara Anda yang bernama Kasih-sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini."

Si Kasih-sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho .. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa aneh, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih-sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?",


Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.
"Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih-sayang, maka, kemana pun Kasih-sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih-sayang, maka kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih-sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

Kamis, 20 November 2008

Yang SETIA Menemaniku


Aku terduduk diam memandangi benda-benda di sekelilingku. Aku cermati dan pahami. Benda-benda yang sering aku gunakan, yang senantiasa setia menemani hari-hariku, ikut kemana pun aku pergi. Menurutku, mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik untukku.


Aku pandangi alat komunikasiku, handphone Sony Ericsson J220i. HP kedua yang kumiliki dan akhirnya aku benar-benar mencintainya. Sudah 2 tahun lebih Si Abu-abu ini berpindah tangan dari penjualnya ke tanganku. Dia seolah menghapus jarak dan waktu antara aku dengan keluarga, teman-teman, kerabat, atau siapa pun yang aku hendak berhubungan dengannya. Dia seolah asisten pribadi yang mencatat agendaku, jadwal kegiatanku, janji-janjiku dengan orang lain. Dia bahkan tidak sekedar mencatat, tapi juga berbunyi mengingatkanku akan agenda-agendaku. Dia menghiburku ketika aku sedang penat, dengan permainan-permainan yang terinstal di dalam tubuhnya. Pokoknya, ada sesuatu yang hilang jika sehari saja aku lupa membawanya dalam sakuku. Dia benar-benar setia menemani hari-hariku.


Pandanganku beralih ke motorku, Honda Supra-X berwarna merah & kuning keluaran tahun 2001. Meskipun dikatakan tidak muda lagi, namun motor ini masih berada dalam kondisi baik dan selalu siap mengantar ke tempat mana pun yang ingin aku singgahi. Dia mengantarku ke tempat aku menuntut ilmu, dia mengantarku ke tempat aku mencari tambahan uang saku, dia mengantarku ke tempat-tempat majelis ilmu, dia mengantarku tanpa pernah mengeluh. Dengan gagahnya dia mengarungi jalanan panjang berdebu, Dia memang setia menemani hari-hariku.

Kini aku pandangi HP Esia hitam yang belum genap satu tahun menemaniku. Meski demikian, dia telah banyak memberikan manfaatnya bagiku. Sistem pembayarannya yang pasca bayar membuatku tak ragu menggunakannya untuk menelpon orang lain. Dia seolah asisten pribadi kedua setelah ”Si Abu-abu”. Dengan Si Abu-abu, mereka saling bahu-membahu memudahkan urusanku. Dia setia menemani hari-hariku.


Tapi sebentar, aku berpikir sejenak. Mereka tidak benar-benar setia menemaniku. Si Merah kuning Supra sekali waktu pernah sakit dan ngambek. Membuatku harus mengantarnya ke “rumah sakit” langganan dengan berjalan kaki demi mendapat perawatan lebih lanjut. Dia pun pamrih. Tak mau dia menemaniku jika aku tak memberinya minum, jika aku tak memberinya tenaga.


Si Abu-abu pernah tak ada saat aku membutuhkannya. Saat aku butuh komunikasi dengan teman-teman, Dia seolah hendak memutuskan hubunganku dengan teman-temanku jika aku terlambat mengisinya pulsa. Terlebih jika aku lupa mengisi tenaganya, maka benar-benar putuslah sudah semuanya. Jika sudah demikian, maka dia tak ada bedanya dengan hape-hapean milik adikku. Si Hitam Esia pun setali tiga uang. Mereka berdua pamrih, tidak mau menemani jika mereka tak mendapatkan sesuatu.


Lalu adakah yang benar-benar setia menemani, tanpa pernah sakit, tanpa pernah pamrih, tanpa pernah istirahat, tanpa pernah lelah? Ya, jawabannya ada. Dialah Allah Yang Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui segala sesuatu. Yang Maha Pengasih, Yang Maha Menyayangi, Yang Maha Suci, Yang Maha Memberikan Keselamatan, Yang Maha Perkasa. Yang Menciptakan langit dan bumi, Yang Mengatur alam semesta agar bergulir sebagai mana mestinya. Yang tak pernah sakit, Yang tak pernah pamrih, Yang tak pernah istirahat, Yang tak pernah lelah, Yang tak pernah tidur. Ya, Dialah Allah Yang Maha Dekat.


“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS: Al Baqarah ayat 186)"

Selasa, 18 November 2008

Di CARI 'Aisyah Peradaban


Mendengar kata "Aisyah", tentu akan terbayang oleh kita kecantikannya, kecerdasannya dalam ilmu fiqih dan hukum, kemampuannya dalam menghafal hadits Nabi dan masih banyak lagi ... Sungguh, 'Aisyah, Ibunda mukminin, sangat layak kita kagumi dan kita jadikan sosok teladan khususnya kaum wanita, yang tak akan pernah ditelan zaman .... Berikut ini akan kami paparkan beberapa sifat-sifat Ibunda tercinta 'Aisyah ...


1. Hidup ZUHUD dan suka berINFAQ di jalan ALLAH

Dalam aspek ini, Bunda 'Aisyah ra. telah menunjukkan contoh-contoh keteladanan yang sangat menawan. Ia sering diberi hadiah dan uang yang cukup banyak, namun ias selalu menginfaqkannya tanpa sisa. Disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwasanya ia diberi hadiah uang oleh seseorang kemudian ia infaqkan. Saat menjelang maghrib (dn hendak berbuka puasa), ia berkata kepada budak wanitanya : "Hidangkan santap buka untuk kita, "Si budak menjawab : "Jikalau Engkau menyisakan sedikit saja untuk kita, tentu kita bisa membeli makanan.", 'Aisyah menukas : "Jika kau tidak mengingatkanku, tentu aku sudah lupa.".
Menurt 'Aisyah ra. karena ada perintah infaq, maka infaq di Jalan Allah pun menjadi wajib dan itulah yang dilakukannya.


2. Ahli IBADAH dan KETAATAN

'Aisyah ra. merupakan wanita yang suka beribadah dan senantiasa dalam ketaatan, karena ia hidup di rumah keNabian dan terbiasa melihat Rasulullah SAW bangun malam untuk menjalankan Qiyamullail. Ia berkata kepada 'Abdullah Qais, dan ini merupakan salah satu wasiatnya : "Jangan tinggalkan Qiyamullail, sebab sungguh Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sedang sakit atau malas, beliau mengerjakannya sambil duduk."


3. Aktif berpartisipasi dalam JIHAD

Hal ini menunjukkan bahwa wanita muslimah juga memegang peran signifikan dalam sejumlah aspek jihad. Disebutkan bahwasanya pada waktu Perang Uhud 'Aisyah ra. bersama beberapa istri kaum muslimin bertindak menjadi tenaga medis yang menolong tentara yang sakit, mengobati yang luka-luka dan meminumi pasukan.


Nah ... saudariku, itulah beberapa sifat-sifat Ibunda kita tercinta .... gimana dengan kita ???? .... Siapkah diri kita untuk menjadi seperti Ibunda 'Aisyah ???? dan terakhir ... DiCARI 'AISYAH PERADABAN ....

Minggu, 16 November 2008

OWABONG .... ohhh .... OWABONG

Pagi itu adalah hari Senin, tepatnya tanggal 30 Juni 2008 (kalau ga salah lho .... hehehe) ... me and my patner's in HB school rihlah ke Owabong .... me dapat tempat duduk di Bis 3 .... Subhanallah ... Bis-nya manusia rame-rame ... hehehe .... udah rame, penuh lagi daripada Bis 1 & 2 ... ada Ayahnda & Bunda-ku (Pak Hakim & Bunda Lathifah), ada grup PATI (Miah, Khoir en Nana), Saudara Kembarku en banyak dehhh.... hehehe ...
Selama perjalanan, meski ada yang terbuai dlm mimpi, tapi Bis kita nggak pernah sepi ... ada yang action-action, ada yang foto-foto, ada yang menyerupai seperti penjual sampe meniru gaya "si pengamen" ... hehehe ... pokoknya RAME dehhh ... Sooo, jauhnya perjalanan tidak membuat kami lelah karena kami dapat HIBURAN gratis ...

Tepat jam 12.00 WIB, Bis kami sampai di tempat tujuan. Kesan pertama ketika masuk .... iihhh, kok banyak orang-orang kelihatan auratnya .. (Ya jelaslah ! ini kan kolam renang) ... udah tempatnya penuh lagi .... pokoknya kesan pertama begitu "Tidak Enak" .... tapi ketika aku, Nana dan Herdiah menyelusuri, dari pojok ke pojok. Akhirnya, kami bertiga berniat untuk masuk ke kolam ... (tapi tidak kelihatan auratnya lhooo) .... Kami mencari tempat yang agak sepi .... En, Byyuuurrrr .... kami bertiga langsung masuk ke kolam ... Nieee .... Foto kami bertiga sebelum "Berbasah-basah Ria"

Kamis, 16 Oktober 2008

KISAH-KU di HARI INI

Pagi itu, Embun pagi masih terasa dingin, seperti biasanya kulangkahkan kaki menuju kantor ditemani motor setiaku. Dalam hati, aku berkata, ”Subhanaladzi Sakhkhorolana hadza wa kunnaa lahu mukrinin”.

Setelah sampai di tempat kerja, Kulihat buku agendaku, hari ini banyak tugas yang harus aku selesaikan. Mulai dari tugas kerja, ambil souvenir untuk wawancara, dan malamnya ada janji silaturahim dengan pengamat politik.
Kutarik nafas sebentar, untuk menghilangkan rasa penat dalam bayanganku .... Dalam hati berbisik, ”Ya ALLAH .... rahmatilah aktivitasku hari ini...”

Dengan senyuman, ku mulai aktivitasku hari ini bersama komputer yang selalu setia menemani. Ku mulai menggerakkan jari-jariku, wajahku mulai serius memikirkan konsep lpj sarana prasarana yang harus segera dilaporkan ke gubenur. Setelah berjam-jam bertanding dengan komputer, tiba-tiba temanku datang dan penepuk bahuku, ”Bu, anti ikut menjenguk putranya Bu Muji mboten?”, spontan aku menjawab, ”Ya Iyalah masa Ya iya dong ... hehehe .. tapi ana menyusul ya coz ana naik motor sendiri”. Sesampainya, di Rumah Sakit, ku tatap wajah Bu Muji, terlihat sayu dan sangat sedih diwajahnya, langsung aku beri salam dan berkata, ”Adek Zia, Syafakillah ya ...”, hatiku jadi ikut sedih. Tak berapa lama, kami semua pamit dan berdo’a untuk kesembuhan putranya Bu Muji, saat itupun hatiku tambah semakin menangis, namun semua itu hanya bisa ku tahan, aku tidak boleh menangis karena bisa membuat dia semakin sedih.

Setelah itu, ku lanjutkan aktivitasku untuk mengambil souvenir di temanku, eehhh, tapi aku tidak tahu tempatnya.. gimana nie ??? ... akhirnya, dengan ke-PD-anku dan berbekal memory waktu temanku telp, aku pun mencoba untuk mencari tempat kerjanya. Ku susuri jalan sesuai peta, ku lalui sambil mengingat memory, ”Jalannya lurus aja kok & nanti tempatnya di kiri jalan”, aku lalui aja jalan itu ehhhh tapi kok ga ada tempatnya .... adduhhh .... kesasar nie .... akhirnya aku tidak berani melanjutkan panjangnya jalan itu. Aku pun kembali ke kantor dan meminta tolong sama sopir sejatiku, dia namanya Alfi, dia akhwat tapi perkasa maka aku suka memanggilnya dengan kata ”Sopirku”. Hehehe .... untuk kedua kalinya, aku susuri jalan itu .... ternyata bener, peta penunjuknya salah, maka akupun tanya dengan warga sekitar, dan ketemu .... aku seneng .... hehehe .... kamipun pulang dengan wajah puas & candaan berdua.

Maghrib-pun datang... PanggilanNYA telah berkumandang di seluruh penjuru kota Semarang. Kulihat jam ... ehhh, udah jam 17.45 WIB, aku harus menjemput kakak perempuanku, tapi aku sholat maghrib dulu ahhh .... jam-pun telah menunjukkan 19.00 WIB, Waahhh .... aku belum mandi, mana ada janji untuk wawancara lagi, nggak papa-lah meski belum mandi, yang penting masih wangi & kelihatan cantik .... hehehe ..... spontan aja aku tancap gas motorku, tapi tiba-tiba ditengah jalan ..... ehhhh .... kok macet, ada apa nih ??? apa ada si komo ditengah jalan ya???? Enggak kali .... hehehe .... oooppsss ternyata ada pameran ”pertempuran 5hari di SMG”, otomatis-lah jalannya macet karena ditutup jalannya .... aduhhh ..... kepalaku ikut-ikutan pusing ..... gimana nie, aku harus lewat mana nie???, akhirnya ku telp temanku. Dan kita janjian untuk ketemu di ”SARANG KOMPUTER”, selanjutnya kita berdua mencari alamat ”Pengamat politik itu”, dengan berbekal SMS diHPku, kutemukan juga alamat itu, mudah sekali .... Kuketuk pintu rumah dan salampun aku berikan, tiba-tiba ada seorang wanita cantik keluar membukakan pintu .... Aku langsung menyapanya, ”Ibu yang namanya Bu Fitriyah?”, tanyaku, maklumlah aku belum pernah lihat wajahnya, paling lihat wajahnya diTV ,itupun samar-samar ... hehehehe .... kita berdua dipersilahkan duduk. Kesan pertama sie, begitu menegangkan tapi selanjutnya ...... asyik bangeet deh ..... Banyak ilmu yang aku dapatkan dari beliau ..... sampai-sampai kamipun terlelap dengan diskusi itu, dan tak tahu kalau jam menunjukkan 20.30 WIB, wahhhh .... udah malam men, aku harus menutup diskusi ini ..... kami berduapun pamit, dan sempat aku ambil foto Bu Fitriyah, buat kenang-kenangan ..... hehehe ....

Dalam perjalanan pulang, hatiku berbisik, ”inilah berkah hari ini ... meski capek badanku, tapi aku mendapatkan ilmu banyak, yang semula tidak tahu tentang politik, jadi ngerti dehhh .....”.

Jumat, 10 Oktober 2008

SHOLIHAH ditengah MODERNITAS


Kamu kelihatan cantik deh,” komentar Anto pada Nila di sebuah kafe. Dalam sekejap pipi si gadis tersipu-sipu merah. “Ah kamu bisa aja.” Denger rayuan sedemikian rupa, perempuan mana yang ga klepek-klepek hatinya. Ga kuku atuh kang. By the way, di lain tempat, seorang cowok ngeledekin dandanan ceweknya yang bakal bareng ama dia jalan-jalan. “Dandananmu kok ga matching ya? Pake make up apa tuh.”Aaagh, ibarat mau keserempet bajaj, si cewek ngerasa kudu renovasi total neh. Dari kostum, make up, sepatu, tas, pokoknya dijamin harus beda deh!


Gals, komentar dua cowok di atas udah ngasih gambaran ama kita, kalo budaya barat telah berhasil nyeting image baru kecantikan dan kepribadian. Gadis modern adalah yang modis, cantik, menarik, trendy, wangi dan cerdas. Perempuan, pada pandangan pertama bakal dinilai dari penampilan fisiknya. Se-oke apapun kualitas personalnya, skill, kecerdasan, talenta, perilaku dan akhlak, tetap saja poin kecantikan lebih tinggi dari yang lain. Ya nggak???

Gals, ga bisa dipungkiri, standar cantik dan menarik udah jadi ukuran masyarakat umum, untuk nentuin nilai sesosok wanita. Seakan-akan, cantik menentukan tinggi rendahnya derajat kaum hawa. Daya tarik fisik identik ama pribadi seseorang. Ini semua udah jadi contoh, ga cuma di kalangan artis. Bahkan anak sekolah, mahasiswa, sampe buruh pabrik, hingga pembantu rumah tangga. Mereka semua ngikut standar gaya hidup yang katanya “modern” ini (aduh, sedih rasanya). Ga peduli kaya atau miskin, suku, agama dan bahasa. Semuanya berlomba-lomba jadi ranking satu, khususon berwajah cakep dan berbodi aduhai. Bak gayung bersambut, ini semua dibarengi dengan gempuran tanpa henti, promosi berbagai kosmetik dan fashion. Bagai sayur dan garam yang klop, sekolah kepribadian-pun banyak bermunculan. Di dalamnya si cewek diajari cara memandang dan bahasa tubuh. Konon, tujuannya agar memiliki kepribadian yang unggul. Tapi sayang, faktor akhlak, nilai etika dan moral, kecerdasan otak, apalagi agama menjadi faktor kesekian. Parah tuh neng!!!Nah gals, apa memang muslimah yang berpenampilan eye catching adalah nilai plus yang hakiki di benak cewek? Beneran nih? Yuk kita teliti lagi, apa nilai lebih itu memang kudu kita cari?Ehm.., penampilan diri sebatas berpijak pada keindahan, kebersihan, keselarasan dan tentu kehalalan, ga dilarang kok dalam Islam. Suer..., ga dilarang. Allah menyukai segala sesuatu yang indah, bersih dan rapi. “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim). Rasulullah juga bersabda: “Bersihkan dengan segala apa yang kamu bisa, karena Allah telah mendirikan Islam ini diatas kebersihan, dan tak akan masuk surga melainkan orang-orang yang bersih.” Tuh kan, yang jarang mandi...ayo cepet mandi...Gals, memakai pakaian layak, bagus, bergaya dan rapi, itu semua ga dilarang. Asal sesuai aturan Islam lho. Jangan sampe deh kita sebagai muslimah jadi orang yang amit-amit joroknya. Ihh..ga keren.By the way gals, ngebahas tren barat, ga berarti semua dari barat ditolak. Agar bisa milih dan milah tren barat yang sesuai syariat Islam, kita perlu memahami beberapa hal lho gals! So, soal pakaian, sekali lagi, kudu sesuai ama aturan Islam. Yup, pastinya udah tahu jawabnya, kita kudu pake jilbab dan kerudung kan…Nah, soal kosmetik yang mayoritas bukan dari timur. Kudu kita jamin, kalo bahan dan model perawatan kulit, ga kecampur ama zat yang haram, semisal enzimnya babi, plasenta (tali pusar) hingga remukan tulangnya bayi..hiii ngeri. Jadi, ati-ati lho, klo beli kosmetik, bedak dan sejenisnya, kudu kita periksa bahan-bahannya. Ga cuma harus aman, tapi juga kudu halal. Iya kan...Nah, selain tentang dua hal di atas, kita juga harus ngerti gimana sih hukumnya benda-benda hasil kemajuan teknologi. Soal benda-benda hasil perkembangan iptek, seperti hairdryer, maskara, dll, monggo keso dipake. Ga haram kok. Asal kita makenya untuk tujuan yang bener gitu…Gampangannya, ga boleh ya hairdryer dipake nimpuk kepala temenmu. hehehehe ..... Jadi gals jelas kan, mana yang kudu kita pilih dan mana yang harus dihindari. Kita pasti bisa kok, asal kita mau untuk belajar. Belajar apa? Belajar Islam tentunya. Supaya kita ga gampang dikibuli dan punya pegangan hidup.Gals, walau sekarang budaya barat lagi merajalela, jati diri muslimah kita harus tetep dipegang teguh. Karena cuma itulah yang bisa ngebawa kita menuju jannah-Nya. Siapa sih yang ga pengen masuk surga?Allah SWT berfirman, “Hai orang- orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi) dan Ulul Amri diantara kami. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatum, maka kembalilah ia kepada Allah (Al Qur’an dan Rasul (sunnahnya)), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(TQS. An Nisa : 59). Nah, moga ayat tadi bisa jadi motivasi buat kita yang selalu ingin mulia di hadapan-Nya. Taat pada aturan Allah di masa sekarang memang ga mudah. Tapi bukan berarti ga mungkin. Insya Allah, kalo kita punya tekad, kita bisa kok tetep tegar di bawah naungan Islam. Bahkan, mungkin aja kita bisa menjadikan Islam kembali bercahaya dengan syariah-Nya. Amin (http://www.islamuda.com/)

Sabtu, 20 September 2008

Antara MATA dan HATI

”Mata adalah panglima hati. Hampir semua perasaan dan perilaku awalnya dipicu oleh pandangan mata. Bila dibiarkan mata memandang yang dibenci dan dilarang, maka pemiliknya berada di tepi jurang bahaya. Meskipun ia tidak sungguh-sungguh jatuh ke dalam jurang". Demikian potongan nasihat Imam Ghazali rahimahullah dalam kitab Ihya Ulumuddin.
Beliau memberi wasiat agar tidak menganggap ringan masalah pandangan. Ia juga mengutip bunyi sebuah sya’ir, "Semua peristiwa besar awalnya adalah mata. Lihatlah api besar yang awalnya berasal dari percikan api."
Hampir sama dengan bunyi sya’ir tersebut, sebagian salafushalih mengatakan, "Banyak makanan haram yang bisa menghalangi orang melakukan shalat tahajjud di malam hari. Banyak juga pandangan kepada yang haram sampai menghalanginya dari membaca Kitabullah."
Saudaraku,Semoga Allah memberi naungan barakahNya kepada kita semua. Fitnah dan ujian tak pernah berhenti. Sangat mungkin, kita kerap mendengar bahkan mengkaji masalah mata. Tapi belum tentu kita termasuk dalam kelompok orang yang bisa memelihara pandangan mata. Padahal, seperti diungkapkan oleh Imam Ghazali tadi, orang yang keliru menggunakan pandangan, berarti ia terancam bahaya besar karena mata adalah pintu paling luas yang bisa memberi banyak pengaruh pada hati.
Menurut Imam Ibnul Qayyim, mata adalah penuntun, sementara hati adalah pendorong dan pengikut. Yang pertama, mata, memiliki kenikmatan pandangan. Sedang yang kedua, hati, memiliki kenikmatan pencapaian. "Dalam dunia nafsu keduanya adalah sekutu yang mesra. Jika terpuruk dalam kesulitan, maka masing-masing akan saling mecela dan mencerai," jelas Ibnul Qayyim. Pemenuhan hasrat pencapaian seringkali menjadi dasar motivasi yang menggebu-gebu untuk mendapatkan atau menikahi seseorang. Padahal siap nikah dan siap jadi suami/istri adalah dua hal yang berbeda. Yang pertama, nuansa nafsu lebih dominan; sedangkan yang kedua, sarat dengan nuansa amanah, tanggung-jawab dan kematangan.
Saudaraku,Banyak sekali kenikmatan yang menjadi buah memelihara mata. Coba perhatikan tingkat-tingkat manfaat yang diuraikan oleh Imam Ibnul Qayyim dalam Al-Jawabul Kafi Liman Saala Anid Dawa’i Syafi. "Memelihara pandangan mata, menjamin kebahagiaan seorang hamba di dunia dan akhirat. Memelihara pandangan, memberi nuansa kedekatan seorang hamba kepada Allah, menahan pandangan juga bisa menguatkan hati dan membuat seseorang lebih merasa bahagia, menahan pandangan juga akan menghalangi pintu masuk syaithan ke dalam hati.
Mengosongkan hati untuk berpikir pada sesuatu yang bermanfaat, Allah akan meliputinya dengan cahaya. Itu sebabnya, setelah firmanNya tentang perintah untuk mengendalikan pandangan mata dari yang haram, Allah segera menyambungnya dengan ayat tentang "nur", cahaya. (Al-Jawabul Kafi, 215-217)
Saudaraku,Perilaku mata dan hati adalah sikap tersembunyi yang sulit diketahui oleh orang lain, kedipan mata apalagi kecenderungan hati, merupakan rahasia diri yang tak diketahui oleh siapapun, kecuali Allah swt, "Dia (Allah) mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati ". (QS. Al-mukmin:l9). Itu artinya, memelihara pandangan mata yang akan menuntun suasana hati, sangat tergantung dengan tingkat keimanan dan kesadaran penuh akan ilmuLlah (pengetahuan Allah) . Pemeliharaan mata dan hati, bisa identik dengan tingkat keimanan seseorang.
Saudaraku,Dalam sebuah hadits dikisahkan, pada hari kiamat ada sekelompok orang yang membawa hasanat (kebaikan) yang sangat banyak . Bahkan Rasul menyebutnya, kebaikan itu bak sebuah gunung. Tapi ternyata, Allah swt tak memandang apa-apa terhadap prestasi kebaikan itu. Allah menjadikan kebaikan itu tak berbobot, seperti debu yang berterbangan. Tak ada artinya. Rasul mengatakan, bahwa kondisi seperi itu adalah karena mereka adalah kelompok manusia yang melakukan kebaikan ketika berada bersama manusia yang lain. Tapi tatkala dalam keadaan sendiri dan tak ada manusia lain yang melihatnya, ia melanggar larangan-larangan Allah (HR. Ibnu Majah)
Kesendirian, kesepian, kala tak ada orang yang melihat perbuatan salah, adalah ujian yang akan membuktikan kualitas iman. Di sinilah peran mengendalikan mata dan kecondongan hati termasuk dalam situasi kesendirian, karena ia menjadi bagian dari suasana yang tak diketahui oleh orang lain, "Hendaklah engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya yakinilah bahwa Ia melihatmu". Begitu pesan Rasulullah saw. Wallahu’alam.

Kamis, 28 Agustus 2008

AKHWAT SEJATI

Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, "Abi ceritakan padaku tentang akhwat sejati? "Sang ayah pun menoleh sambil tersenyum. "Anakku... Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya. Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya. Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang ia berikan tapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu. Akhwat sejati bukan dilihat seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara."Sang ayah diam sejenak sembari melihat ke arah putrinya. "Lantas apa lagi Abi?" Sahut putrinya "Ketahuilah putriku...Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniaanya dalam berpakaian tetapi dilihat sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya. Akhwat sejati bukan dari kekhawatirannya digoda orang dipinggir jalan, tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinya yang mengundang orang jadi tergoda. Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa syukur. Dan ingatlah... Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat sejauh mana ia bisa menjaga kehormatan dirinya dalam bergaul." Sang anak kembali bertanya, "Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu, Abi?" Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata, "Pelajarilah mereka!" Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat tulisan Istri Rasulullah.

Rabu, 06 Agustus 2008

TENTANG ILMU


Ilmu adalah dasar setiap kemuliaan dan puncak setiap kedudukan yang tinggi. Itulah sebabnya mengapa Nabi saw. bersabda, "Sudah merupakan kewajiban dari setiap muslim, pria maupun wanita, untuk mencari ilmu", yaitu ilmu mengenai bertakwa dan berkeyakinan.

Imam 'Ali berkata, "Carilah ilmu, meskipun sampai ke negeri cina," yang berarti ilmu untuk memahami diri --- yang didalamnya terkandung ilmu tentang Tuhan.

Tidak ada jalan untuk mencapai Allah kecuali ilmu. Dan ilmu merupakan perhiasan bagi manusia di dunia ini dan di akhirat nanti, menuntunnya menuju surga, dan dengan sarana itu dia memperoleh ridha Allah

Selasa, 05 Agustus 2008

3 PRINSIP DALAM "MENDIDIK" ala SEKOLAH JEPANG

Ada tiga kata penting yang sering diucapkan oleh guru-guru di Jepang. Tiga kata itu adalah : `yutori kyouiku`(ゆとり教育)、ikiru chikara (生きる力)、dan kokoro kyouiku (心教育).
Yutori kyouiku artinya memberikan space dan waktu yang leluasa kepada anak untuk berkembang. Dengan prinsip ini, sekolah di Jepang yang semula libur hanya dua kali hari Sabtu setiap bulan, berubah menjadi 5 hari sekolah. Setiap Sabtu semua sekolah libur. Kebijakan ini pun menyebabkan 30% content pelajaran dipangkas, dan diperkenalkan course baru yaitu `Sougouteki gakusyuu jikan` (総合的学習時間)、integrated course, yang bertujuan untuk mempelajari materi yang lebih membumi. Mengapa demikian ? Karena siswa diajak untuk mengaplikasikan semua ilmu yang dipelajarinya di mata pelajaran yang lain untuk memahami fenomena alam, lingkungannya, kampungnya, dan orang-orang sekitarnya. Dengan kebijakan ini pula siswa hanya belajar materi pokok saja, sedangkan mata pelajaran yang sekunder disajikan dalam integrated course.
Ikiru chikara artinya potensi atau kemampuan untuk hidup. Dalam bahasa kerennya disebut `zest of living`. Sekolah harus mendidik siswa yang siap berkembang, sehat jasmani, memiliki keinginan untuk hidup (ini mungkin karena banyak anak Jepang yang lebih suka bunuh diri), plus mempunyai semangat bekerjasama yang baik. Aplikasi dari prinsip ini, di sekolah-sekolah Jepang diperkenalkan kegiatan `
bukatsudou` (club activities), semacam eskul di Indonesia, yang memungkinkan para siswa berkembang sesuai minatnya. Dampak negatif dari kegiatan ini, banyak siswa yang tertidur di kelas selama jam pelajaran karena kecapekan.
Kokoro kyouiku artinya pendidikan hati/kejiwaan. Anak Jepang harus bermental baja, tidak mudah putus asa, dan melakukan tindakan bunuh diri hanya karena diejek teman. Anak Jepang pun harus berkembang menjadi anak yang pemberani, dermawan, dan segala akhlak mulia lainnya.